40 Pemuda-Pemudi Bali Mengikuti Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2025

4 days ago 1
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali  - Sebanyak 40 pemuda-pemudi Bali mendaftar program PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) tahun 2025. Mereka mengikuti proses seleksi sekaligus bimbingan selama tiga hari, 16-18 Mei 2025.

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali, Putu Bayu Putra Mahendra, menyampaikan para peserta terbagi menjadi dua bagian, yakni 20 peserta putri (usia 21-25 tahun) yang mendaftar pertukaran pemudi ke Australia dan 20 peserta putra (usia 22-30 tahun) yang mendaftar pertukaran pemuda ke Jepang. 

"Proses seleksi selama tiga hari sekaligus, karena ini terkait juga dengan pengembangan dan pemberdayaan pemuda, juga diberikan wawasan, capasity building, dan kerja sama tim," ujar Bayu kepada NusaBali, Jumat (16/5). Proses seleksi dilakukan Disdikpora Bali menggandeng Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Provinsi Bali yang merupakan organisasi alumni PPAN Bali tahun-tahun sebelumnya. Salah satu penilaiannya adalah kepemimpinan. Para peserta akan mengikuti wawancara mendalam hingga kunjungan lapangan. 

Hasil seleksi, Disdikpora Bali akan merekomendasikan masing-masing 5 peserta di setiap tujuan pertukaran pemuda ke Kemenpora RI. Nantinya, di pusat, satu orang pemuda dan pemudi akan terpilih mewakili Bali ke tiap-tiap negara tujuan tersebut yakni Australia dan Jepang. 

"Provinsi tidak memberikan peringkat hanya mengusulkan ke lima terbaik ke pusat," jelas Bayu. PPAN merupakan program tahunan hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan negara-negara sahabat dan telah diadakan sejak 1973. Program ini memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk lebih mengenal adat istiadat, kesenian, dan budaya di negara tujuan, tukar menukar pengalaman serta melakukan kegiatan bersama di negara lain akan menimbulkan saling pengertian, penghormatan  dan toleransi di kalangan generasi muda. Program pertukaran pemuda memiliki durasi tinggal bergantung kerja sama antarkedua negara. 

Adapun berbagai kegiatan yang akan diikuti pemuda meliputi, kunjungan kenegaraan, kunjungan ke instansi-instansi, focus group discussion (FGD), kesempatan tinggal bersama keluarga angkat dengan tujuan untuk membaur dengan masyarakat lokal di sana, dan pertunjukan budaya antarnegara. Para peserta seleksi di Bali sendiri memang diwajibkan memiliki pemahaman mengenai budaya Bali dan memiliki keterampilan dalam tari, musik, atau kesenian tradisional Bali lainnya. Keterampilan tersebut akan dipertunjukkan di negara tujuan. 

"Namanya pertukaran pemuda Bali otomatis budaya Bali harus mereka pahami," kata Bayu. 

Bayu mengatakan, PPAN yang dibuka setiap tahun merupakan kesempatan pemuda-pemudi Bali mengembangkan diri. Meski tidak lolos tahun ini dapat mencoba di tahun berikutnya. Pengalaman mengikuti proses seleksi juga menjadi pengalaman berharga dan dibiayai penuh oleh pemerintah. Meski demikian, kata Bayu, minat pemuda di Bali masih terbatas mengikuti program PPAN ini. Cukup sulit untuk memenuhi kuota peserta 40 orang. "Awalnya kuota belum terpenuhi tapi karena kita gencar dibantu PCMI untuk sosialisasi akhirnya kuota terpenuhi," ungkap Bayu. 7 adi 
Read Entire Article