ARTICLE AD BOX
Karya yang diangkat oleh kedua desainer tersebut sepenuhnya mengusung nuansa wastra tradisional Bali, yang dirancang sedemikian rupa hingga menjadi karya desain busana kontemporer yang apik, dengan memadupadankan desain kekinian namun tetap menonjolkan identitas khas Bali.
Desainer Taksu Design I Ketut Adi Mariana dalam kesempatan itu mengatakan, pada gelaran IFW tahun ini, pihaknya mengangkat tema Semesta, yang terinspirasi dari keseimbangan alam yang tertuang dalam 9 koleksi busana.
“Pada kesempatan ini, Taksu Design membawa sembilan koleksi ready to wear deluxe yang berbahan wastra tradisional Bali, yakni endek Kota Denpasar yang kami modifikasi juga dengan aplikasi bordir yang menjadi salah satu ciri khas dari Taksu Desaign,” kata Adi Mariana.
Komang Lusi Damayanti, desainer busana koleksi Lusi Damai, menyampaikan sejumlah karyanya yang merujuk pada filosofi Sukma Sarira, yakni karya androgini berbahan tenun Bali. Melalui karya-karyanya, Lusi Damayanti ingin mengungkapkan pesan soal bagaimana karya ini dapat menjembatani spiritualitas dan ekspresi diri yang bebas dari batasan gender dan bentuk fisik.
“Sungguh ini merupakan suatu kesempatan berharga bagi kami, desainer Kota Denpasar dapat menunjukkan karya kami di ajang bergengsi seperti IFW 2025. Terima kasih untuk Pemerintah Kota Denpasar atas segala dukungan yang telah diberikan kepada kami,” ucap Lusi Damayanti.
Ketua Dekranasda Denpasar Ny Sagung Antari Jaya yang hadir bersama Wakil Ketua Dekranasda Denpasar Ny Ayu Kristi Arya Wibawa, Wakil Ketua Harian Dekranasda Denpasar Ny Ida Ayu Widnyani Wiradana, serta Kepala Disperindag Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, mengatakan keikutsertaan para desainer Kota Denpasar adalah salah satu kesempatan bagi desainer muda agar memiliki panggung untuk memperkenalkan karya mereka kepada masyarakat.
“Kota Denpasar banyak sekali memiliki desainer berbakat, terutama yang berasal dari kalangan anak muda. Panggung fashion show pada ajang IFW 2025 ini diharapkan dapat memfasilitasi mereka untuk memamerkan karya mereka di ajang tingkat nasional bahkan internasional,” ucap Sagung Antari.
Dia optimistis ajang ini akan menjadi sebuah wadah untuk memperkenalkan hasil karya industri lokal, khususnya sektor busana wastra endek Bali. Sagung Antari menilai potensi wastra lokal Bali memiliki peluang untuk diminati oleh kalangan pasar domestik bahkan luar negeri.
Menurut Sagung Antari, tampilnya busana karya desainer lokal Kota Denpasar juga merupakan cerminan dari konsistensi dan komitmen Pemkot Denpasar dalam mendukung para perajin dan desainer untuk mengembangkan kreativitas hingga ke tingkat nasional.
“Pemilihan dua desainer Kota Denpasar ini telah melewati proses kurasi. Saya harap selain kesempatan pengembangan kreativitas, hal ini juga bisa mendongkrak ekonomi kreatif di Kota Denpasar,” kata Sagung Antari. @ mis