Dewa Rai Budiasa Terima Penghargaan Bersama 14 Tokoh PPM

1 day ago 2
ARTICLE AD BOX
Salah satu tokoh PPM DKI Jakarta kelahiran Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa menerima penghargaan. Penghargaan berupa pemakaian jaket dan pemberian sertifikat langsung oleh Ketum PP PPM-LVRI Berto Izaak Doko.

Dewa Ngakan Rai Budiasa yang juga mantan Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Golkar ini dipersilakan menyampaikan sekapur sirih mengenai kenangannya selama berkiprah di PPM DKI Jakarta. Diketahui Dewa Ngakan Rai Budiasa pernah menjabat sebagai salah satu pimpinan di wilayah Jakarta Timur maupun di Provinsi DKI Jakarta.

Atas penghargaan tersebut, Dewa Ngakan Rai Budiasa tidak menyangka. Sebab, dia diundang dua hari lalu hanya untuk menghadiri silaturahmi para senior PPM DKI Jakarta. Dewa Rai yang baru saja dari Jakarta untuk menghadiri pelantikan sebagai Ketua Departemen Koperasi Pariwisata Dekopin (Dewan Koperasi Indonesia) rela terbang kembali ke Jakarta. "Saya datang ke sini, khusus menghadiri silaturahmi. Ternyata, saya mendapat penghargaan. Saya terharu dengan pemberian penghargaan ini. Ini merupakan sebuah apresiasi dari PPM kepada saya di usia seperti ini," ujar Dewa Rai kepada NusaBali usai acara.

Mantan Ketua Bidang OKK DPD I Golkar Bali ini mengaku, penghargaan yang diberikan kepadanya juga merupakan sebuah bentuk pengakuan yang telah dia lakukan selama berada di PPM berkontribusi pula untuk perkembangan bangsa. Dewa Rai sendiri berada di PPM sejak tahun 1982 silam. Kala itu, dia diajak bergabung oleh Sugeng Supriatna Ahmadi yang menjabat sebagai Ketua PPM DKI Jakarta, sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar. Dewa Rai pun, dipercaya menempati posisi sebagai Wakil Ketua PPM DKI Jakarta dari 1982-1987. Dengan posisi itu, dia diundang oleh Dandim Jakarta Timur untuk pembentukan organisasi pemuda.

"Dari situ, saya belajar berorganisasi dan politik. Saya juga bangun komunikasi dengan teman-teman," jelas Dewa Rai. 

Ketika memimpin, Dewa Rai menerapkan disiplin kepada para anggotanya. Bahkan, dia melakukan latihan baris berbaris setiap minggu kepada tujuh orang sampai satu pleton anggota PPM Jakarta Timur. Kemudian, setiap tanggal 17 Agustus membuat apel dan mengirim anggotanya di berbagai wilayah di Jakarta Timur. "Itu awal kami melakukan pengkaderan," jelas pria yang juga Ketua Yayasan Yasa Putra Sedana Jro Pengaji, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar ini. 

Dari posisi wakil ketua, Dewa Rai dipercaya sebagai Ketua PPM Jakarta Timur periode 1987-1992. Jabatan Ketua PPM Jakarta Timur, dia pegang lagi untuk kepengurusan lima tahun yakni dari 1992-1997. Selanjutnya, Dewa Rai naik ke tingkat Provinsi DKI Jakarta menjadi Wakil Ketua masa bakti 1997-2002. Kemudian, dia balik ke kampung halamannya di Bali. Meski tidak menjabat lagi di PPM DKI Jakarta, Dewa Rai tetap menjalin komunikasi dengan anggota maupun pengurus di DKI Jakarta dan tingkat pusat. Oleh karena itu, dia kerap diundang menghadiri acara-acara mereka, termasuk acara silaturahmi. Dewa Rai pun, berharap para anggota PPM di Jakarta menjadi kader bangsa terbaik. Lantaran di sana tidak ada perbedaan. Mereka bisa pula menempa diri dari bawah di organisasi tersebut. 

Sementara Ketum PP PPM-LVRI Berto Izaak Doko mengatakan, penghargaan dia berikan kepada 14 senior PPM di wilayah DKI Jakarta. Penghargaan itu, kata Berto, adalah sebuah bentuk apresiasi kepada mereka yang telah mendedikasikan diri dan hidupnya untuk PPM. "Siapa pun dia, yang berada di sekretariat maupun senior-senior yang selama ini mendedikasikan hidup mereka di PPM perlu diberikan apresiasi," imbuh Berto.

Untuk Dewa Rai, lanjut Berto, diberikan jaket pula. "Karena dia adalah salah satu ketua. Saat dia menjadi ketua, tanggung jawabnya, kan lebih sehingga ada nilai lebih yang kami berikan berupa jaket," jelas Berto. 

Artinya, papar Berto, penghargaan itu merupakan sebuah rasa terima kasih dirinya kepada mereka yang mendedikasikan hidup selama ini kepada PPM, sehingga PPM masih ada hingga sekarang. "Kedua, adalah supaya mereka mau tetap bersama-sama bergandengan tangan dengan saya yang memimpin saat ini untuk membawa organisasi besar ini kepada tujuannya. Saya tidak bisa berjalan sendiri. Saya perlu dukungan para senior. Dengan rasa terima kasih dan apresiasi saya kepada senior, saya berharap ke depannya tetap disupport dan didukung," terang Berto. k22
Read Entire Article