Dinas PUPR Akui Sudah Lakukan Pendampingan

4 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Gangguan pasokan air bersih itu disebut-sebut akibat pembangunan trotoar di kawasan tersebut, namun begitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung memastikan telah melakukan pendampingan teknis.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Made Suardika, mengatakan proyek pembangunan trotoar di ruas Jalan Simpang Ungasan-Banjar Kauh Pura Puseh, yang saat ini tengah berjalan. Proyek yang mencakup pemasangan saluran drainase, plat trotoar, dan pengaspalan ini sejak awal turut melibatkan Perumda Air Minum Tirta Mangutama, sebab terkait dengan pipa distribusi yang ada di kawasan itu.

“Proyek ini merupakan bagian dari proyek terpadu yang mencakup panjang 1.700 meter, dimulai sejak 4 Maret 2025 dengan target penyelesaian selama 180 hari kalender,” ujar Suardika, Rabu (21/5).


Terkait adanya gangguan air bersih yang dialami warga di beberapa titik selama pengerjaan berlangsung, Suardika menyampaikan bahwa sejak awal pihaknya telah melibatkan Perumda Air Minum Tirta Mangutama dan PLN untuk pendampingan. Pendampingan ini dilakukan untuk menghindari kerusakan jaringan utilitas yang tertanam di bawah tanah.

“Kami sudah lakukan pendampingan teknis bersama Perumda dan PLN. Di lapangan, pipa dan kabel cukup padat, jadi kami pastikan ketika ada gangguan, langsung bisa ditangani cepat oleh pihak terkait,” kata Suardika.

Menurutnya, pekerjaan pembangunan ini telah disosialisasikan kepada kepala desa serta masyarakat setempat. Dia menegaskan bahwa proyek tersebut merupakan usulan dari masyarakat yang bertujuan meningkatkan kenyamanan dan keselamatan lingkungan.

“Pembangunan ini adalah usulan dari masyarakat juga, ini mengambil kepentingan masyarakat jadi kita saling mendukung lah. Kami juga sudah koordinasi dan pendampingan, agar saat waktu kerja dampaknya bisa diminimalkan,” ucap Suardika.

Ketika ditanya soal kemungkinan adanya kompensasi kepada warga terdampak, Suardika menegaskan bahwa tidak ada bentuk kompensasi khusus, kecuali jika menyangkut pengadaan lahan. “Kami kan sudah berbuat untuk masyarakat di sana, kita membangun lingkungan menjadi lebih baik. Tidak ada kompensasi, kecuali terkena pengadaan lahannya, baru ada kompensasi. Kalau ini, tidak ada,” tegasnya.

Suardika juga mengapresiasi langkah cepat Perumda Air Minum Tirta Mangutama yang langsung mengirimkan pasokan air melalui mobil tangki ke wilayah terdampak. “Namanya kegiatan, ketika ada kendala sudah langsung di tangani, Perumda saya akui bagus, begitu ada kendala dia langsung mendampingi dan sigap,” ucapnya sembari menyebut progres proyek telah mencapai 7,29 persen.

Sebelumnya diberitakan, warga yang bermukim di lingkungan Perumahan Ungasan Permai tepatnya di Jalan Merak, Desa Ungasan, Kuta Selatan, mengeluhkan matinya pasokan air dari Perumda Air Minum Tirta Mangutama. Kondisi ini memaksa mereka harus mencari alternatif demi memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Bahkan, untuk mendapatkan air bersih warga harus rela antre, seperi pada Kamis (15/5) pagi. 7 ol3
Read Entire Article