Kecamatan Kutsel Berupaya Kurangi Mobilitas Warga

1 day ago 3
ARTICLE AD BOX
Langkah ini disebut sebagai upaya strategis untuk mendekatkan layanan publik dengan menugaskan setiap staf kecamatan di masing-masing desa dan kelurahan. Selain itu, upaya ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas warga yang selama ini menjadi salah satu penyumbang kepadatan jalan.

Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan pendekatan ini dilakukan dengan melihat fakta bahwa pelayanan di kantor camat, seperti pembuatan KTP, secara tidak langsung turut berkontribusi terhadap kemacetan. “Yang menyumbang kemacetan sebenarnya kita juga. Kita pikirkan kalau 100 orang yang melakukan pelayanan ke kita (Kantor Camat) semua membawa mobil di durasi waktu yang relatif sama, kan berkontribusi juga kepada kemacetan,” ujar Gede Arta pada Jumat (30/5) pagi.

Gede Arta menjelaskan, melalui sistem baru yang sedang dirancang, petugas dari kantor camat akan ditugaskan langsung di masing-masing desa/kelurahan. Dengan begitu, warga bisa mengurus keperluan administrasi cukup di kantor desa atau kelurahan terdekat tanpa harus pergi ke kantor camat.

“Kami punya staf yang berasal dari desa-desa di Kuta Selatan. Sekarang kami diskusikan apakah pendekatan ini memungkinkan secara personel dan operasional. Minimal pelayanan ini bisa mengurangi dampak kemacetan,” kata Gede Arta.

Selama ini, Kecamatan Kuta Selatan telah memiliki program inovatif bernama Prajasakti, yaitu layanan keliling administrasi yang mendatangi warga di lokasi tertentu. Program ini disebutkan terbukti cukup efektif mengurangi antrean di kantor camat, meskipun hanya bersifat temporer. Sementara, untuk sistem yang terbaru, keterbatasan jumlah personel disebut sebagai tantangan utama dalam implementasinya. Untuk itu, pihaknya akan mengatur perbantuan staf antar-unit dan melakukan penguatan organisasi internal.

“Kalau ada kekurangan staf di kantor camat, karena satu rumah juga, nanti kami perbantukan. Kami akan trial dulu, nanti kami evaluasi. Kalau memungkinkan, akan kami terapkan,” ucap Gede Arta.

Dia menambahkan, selain memudahkan warga, sistem ini memungkinkan petugas lapangan berperan lebih optimal dalam melakukan pembimbingan dan pengawasan langsung, sehingga kualitas pelayanan publik bisa tetap terjaga. “Petugas yang di lapangan sekaligus pembimbing dan pengawasan, sehingga lebih optimal. Saat nanti (sistem pelayanan administrasi, Red) diimplementasikan, program Prajasakti akan tetap jalan karena lokasinya berbeda yang lebih menyasar tempat umum,” tegasnya. 7 ol3
Read Entire Article