ARTICLE AD BOX
Acara ini dimulai pukul 16.45 Wita dengan pelepasan resmi dari Gubernur Bali Wayan Koster, dan Ketua Yayasan Rumah Kakek I Ketut Udi Prayudi, didampingi Forkopimda Provinsi Bali dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.
Semarak merah putih, gemuruh gong baleganjur, derap langkah anak-anak berseragam budaya nusantara, hingga deretan sepeda ontel dan motor tua, membaur dalam suasana nasionalisme yang hangat menyambut Hari Lahir Pancasila. Festival ini digagas oleh Rumah Kebangsaan dan Kebhinnekaan (Rumah Kakek) Satyam Eva Jayate, dan berlangsung selama hampir dua pekan, sejak 20 Mei hingga 1 Juni 2025. Festival ini dirancang untuk memperingati tiga momentum penting: Hari Kebangkitan Nasional, Hari Lahir Pancasila, dan Bulan Bung Karno.
Parade dimulai dari depan Jayasabha, menempuh rute melalui Jalan Surapati-Jalan Kapten Agung-Jalan Sudirman-Jalan Dewi Sartika-Jalan Diponegoro-Jalan Hasanudin-Jalan Udayana-Catur Muka-dan kembali finish di Jayasabha. Dalam arak-arakan tersebut, replica Garuda Pancasila dibawa anak-anak sekolah secara simbolis dalam iringan parade merah putih. Formasi karnaval melibatkan barisan mobil Willys, dokar hias yang dinaiki anak-anak berpakaian adat dari berbagai daerah, marching band, kereta kencana yang menampilkan figur Bung Karno dan Bung Hatta, serta deretan sepeda ontel, motor tua, dan motor listrik. Di sepanjang jalan, warga tampak antusias memberi semangat sambil melambai-lambaikan bendera merah putih.
Kemeriahan tak berhenti di sana. Malam harinya, panggung Lapangan Puputan Badung disulap menjadi ruang pertunjukan budaya lintas daerah. Di Lapangan Puputan Badung sekitar pukul 18.00 Wita, peserta karnaval disambut dengan atraksi budaya yang tak kalah meriah. mulai dari penampilan Hanoman, barongsai, reog, serta penari Sekar Jempiring dan anak-anak pembawa bendera merah putih. Setelah itu, Garuda Pancasila diarak menuju panggung utama sebagai simbol pemersatu bangsa.
Acara dilanjutkan dengan Pentas Budaya Nusantara hingga pukul 21.17 Wita. Berbagai tarian dari penjuru nusantara ditampilkan, mulai dari tari Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, hingga tari Suatra dan pertunjukan dari anak-anak disabilitas. Panggung juga diisi dengan penampilan puisi kebangsaan, orasi Bung Karno oleh pemenang lomba, serta hiburan lainnya seperti bondres. Tak hanya itu, malam perayaan juga diramaikan dengan musikalisasi puisi oleh Ny Putri Koster, pertunjukan Agung Wirasuta, grup musik Triple X, hingga penampilan Nyanyian Dharma oleh kolaborasi musisi nasional Tri Utami dan Dewa Budjana.
Gubernur Bali Wayan Koster, yang hadir dan turut membuka pawai menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Rumah Kakek Festival 2025, khususnya Karnaval Pancasila yang digelar bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting di tengah dinamika zaman yang terus berubah.
“Di tengah perkembangan kehidupan bangsa yang semakin dinamis dalam era global sekarang, memang kita harus terus menyuarakan pentingnya menjaga persatuan, kesatuan, dan kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, kita bisa menjadi bangsa yang maju, tanpa melupakan sejarah kita sebagai fondasi membangun peradaban ke depan,” ujar Gubernur Koster, ditemui usai parade. Ketua Yayasan Rumah Kakek, I Ketut Udi Prayudi, menyampaikan festival ini dirancang untuk menjadi ruang edukasi, ekspresi, dan apresiasi bagi generasi muda. Sementara itu, Ketua Panitia, I Wayan Ivana Sukma, menjelaskan Karnaval Pancasila tahun ini merupakan inisiatif perdana dari Rumah Kakek dan menjadi bagian penting dari perayaan bulan kelahiran Pancasila. 7 t