ARTICLE AD BOX
Hal ini juga sejalan dengan program zona bebas penyakit kuda yang sudah jalan susuai koridor yang ada dan berkembang signifikan belakangan ini Perwakilan dari Pordasi Bali, Ida Ayu Rai Laksmi tidak memungkiri kalau belum lama ini menghadiri undangan dari Kementerian Pertanian dalam rangka kunjungan konsultan dari Equestrian
World Organization for Animal Health (EWOAH) di Balai Besar Veteriner Denpasar. Ada beberapa agenda yang dilakukan, termasuk juga diskusi terkait penguatan penerapan standar animal welfare, bio sekuriti, serta kesiapan Indonesia, khususnya Bali sebagai zona bebas penyakit hewan kuda dalam mendukung penyelenggaraan kompetisi internasional.
"Dalam diskusi itu, tim konsultan sangat mengapresiasi inisiatif yang telah dijalankan bersama antara pemerintah dan stakeholder olahraga berkuda nasional maupun daerah selama ini," ungkapnya, Jumat (16/5)
Dalam diskusi itu, perwakilan dari EWOAH memberikan beberapa rekomendasi penting, mulai dari perlunya penguatan protokol bio sekuriti di setiap fasilitas pelatihan dan kompetisi berkuda. Kemudian implementasi sistem pemantauan kesehatan kuda yang lebih sistematis dan terdokumentasi serta pengembangan kapasitas SDM lokal dalam hal penanganan kuda sesuai standar internasional.
"Sementara dari pihak Kementan, ditekankan pentingnya sinergi antara otoritas veteriner nasional dengan organisasi olahraga berkuda seperti Pordasi Bali agar transisi ke zona bebas penyakit dapat berlangsung lancar," imbuhnya.
Menurut atlet yang akrab disapa Yu Rai ini, dengan adanya saran dari berbagai pihak, tentunya Pordasi Bali berkomitmen untuk terus meningkatkan standar animal welfare melalui pelatihan rutin, penyusunan SOP nasional berbasis standar internasional, serta audit berkala terhadap fasilitas dan event. "Selain itu, Pordasi Bali akan menjalin kolaborasi dengan federasi internasional dan lembaga sertifikasi untuk memastikan bahwa setiap event di Bali memenuhi kualifikasi untuk diakui secara global," tegas Yu Rai.
Dia juga tidak menampik, kalau selama ini progres pengembangan zona bebas penyakit kuda di Bali cukup signifikan. Pemerintah melalui Kementan telah menetapkan langkah-langkah teknis seperti karantina, surveilans aktif, dan pembatasan lalu lintas hewan yang ketat. Beberapa fasilitas karantina juga telah ditingkatkan infrastrukturnya. "Evaluasi dari EWOAH menjadi bagian penting dalam proses validasi zona ini agar ke depan Bali dapat menjadi tuan rumah event equestrian internasional secara reguler dan aman. Kami sangat mendukung penuh kolaborasi lintas sektoral ini," pungkasnya. 7 dar