Rotary Internasional Gelar Konferensi Distrik Gabungan di Bali, Fokus pada Perlindungan Lingkungan

4 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Adapun tema yang diangkat
adalah “Unleash Your Magic in Bali” dan sub-tema “Kolaborasi untuk
Kehidupan yang  Lebih Baik dan Berkelanjutan”.

Konferensi tahunan ini merupakan tradisi Rotary Internasional untuk mempertemukan para Rotarian dalam semangat pengabdian, pertemanan, dan kepemimpinan. Acara ini menjadi platform pembelajaran, inspirasi, dan kolaborasi guna mewujudkan nilai-nilai dasar Rotary, termasuk pemberantasan polio, literasi, dan perlindungan lingkungan. 

Tahun ini, konferensi mengusung isu lingkungan sebagai prioritas utama, sejalan dengan tantangan global dan lokal, khususnya pengelolaan sampah di Bali.

Gubernur Distrik 3420, Suzana Chandra, menekankan urgensi kolaborasi lintas wilayah. “Kepedulian terhadap lingkungan bukan pilihan, melainkan keharusan. Kami menyatukan komunitas untuk mengubah advokasi menjadi tindakan nyata,” ujarnya, Jumat (16/5/2025). 

Sementara itu, Gubernur Distrik 3310, Dr. Yap Lip Kee, menyoroti sejarah kerja sama antar-distrik sejak 1990-an, yang kini diperkuat melalui konferensi gabungan ini untuk menciptakan dampak lebih besar.

Fokus pada Pengelolaan Sampah dan Ekonomi Sirkular

Bali menghadapi tantangan serius dengan 1,6 juta ton sampah per tahun, 20% di antaranya plastik. Untuk mengatasinya, Rotary mendukung pendirian Waste Management Training Center di Pemogan, Denpasar, yang memberdayakan masyarakat melalui pendekatan reduce, reuse, recycle. 

Proyek ini melibatkan kolaborasi dengan LSM lokal seperti Plastic Angel dan Pesona Plastik, yang mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai tinggi, seperti kursi taman dari 35-40 kg plastik daur ulang.

“Kami tidak hanya membersihkan sampah, tapi mengubah perilaku masyarakat melalui edukasi,” kata Suzana. 

Ia mencontohkan kampanye di sekolah dan kerja sama dengan pemerintah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dr. Yap menambahkan, Distrik 3310 berbagi teknologi, seperti pemetaan mangrove, untuk mendukung proyek lingkungan di Indonesia.

Agenda Konferensi dan Dampak Sosial

Konferensi menghadirkan pameran proyek akar rumput, pemaparan dari LSM Sungai Watch tentang pembersihan sungai, dan diskusi dengan pelaku bisnis berkelanjutan. Selain lingkungan, acara ini merayakan pencapaian Rotary di bidang kemanusiaan, seperti literasi dan pemberantasan polio, serta merumuskan strategi kemajuan sosial-ekonomi.

Suzana mengajak media dan masyarakat untuk mendukung inisiatif ini. “Kami hanya 1,4 juta Rotarian di dunia. Tanpa kolaborasi, kami tak bisa berbuat banyak. Mari bersama tinggalkan warisan lingkungan yang bersih untuk anak cucu,” pungkasnya.

Konferensi ini juga dihadiri oleh Immediate Past President Dr. SL Chan dan Past President Sisca, yang turut mendukung koordinasi acara. Rotary juga mengundang Walikota Denpasar untuk memberikan sambutan pada pembukaan, menegaskan komitmen kolaborasi dengan pemerintah lokal.

Read Entire Article