Buleleng Kekurangan Dokter Hewan

SINGARAJA, NusaBali

Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng saat ini masih kekurangan dokter hewan. Meskipun kini telah memiliki total 21 orang dokter hewan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersebar di 9 kecamatan. Hanya saja, luas wilayah dan jumlah populasi hewan ternak, membuat jumlah dokter hewan saat ini masih jauh dari ideal.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng Gede Melandrat, Senin (28/4) kemarin mengatakan, puluhan dokter hewan tersebut ditugaskan di 9 Puskeswan yang ada di wilayah Buleleng. Masing-masing di handle oleh 2 orang dokter hewan. Tiga orang dokter hewan lainnya standby di Dinas Pertanian Buleleng.

“Kalau melihat luas wilayah Buleleng 148 desa/kelurahan tentu belum cukup. Terlebih topografi Buleleng juga ada yang berbukit, wilayah terjal dan juga jenis varietas dan jumlah populasi hewan ternak yang banyak, tentu harapan kami ke depan ada kuota penambahan dokter hewan,” ucap Melandrat.

Menurutnya, penambahan dokter hewan sempat diusulkan pada tahun 2023 lalu. Usulan pun sudah sesuai dengan Analisis dan Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK). Dari 30 orang usulan hanya disetujui 18 orang dan saat ini sudah bertugas. Melandrat pun berharap, kedepannya bisa mendapatkan kuota dokter hewan untuk memaksimalkan pengamanan dan pengawasan kesehatan hewan ternak.

“Dokter hewan itu tugasnya memastikan peternakan yang sehat dari hulu hingga hilir. Dari pembibitan hingga dijual kemana setelah besar. Tidak hanya vaksinasi, tetapi pendampingan peternak bagaimana cara memelihara ternak yang baik, sosialisasi kesehatan hewan ternak dan lingkungan,” imbuh pejabat asal Desa/Kecamatan Kubutambahan.

Meskipun dengan keterbatasan, Dinas Pertanian masih memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Melandrat pun mengaku sejauh ini seluruh program kesehatan hewan masih bisa tertangani dengan baik. Seperti pengendalian serangan Penyakit Kaki dan Mulut (PMK), pengendalian rabies dan juga persoalan lainnya di bidang peternakan.7 k23