Dunia Bergejolak, Remaja Lintas Agama Gaungkan Perdamaian di Bali

3 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Oleh karena itu, Visions of Peace Initiatives (VOPI) yang didirikan peraih 8 nominasi Nobel Perdamaian asal Indonesia Prince Damien Dematra dan Princess Cheryl Halpern mengumpulkan ratusan remaja usia 15-17 tahun dari berbagai latar agama di Bali. Mereka ini adalah pelajar dari sekolah umum dan sekolah berbasis keagamaan di Pulau Dewata.

Para generasi belia tersebut disatukan dalam program Golden Rule Interfaith Youth Conference (Konferensi Pemuda Lintas Agama) yang juga sudah diluncurkan di Surakarta, Jawa Tengah. Mereka diajak memperluas cakrawala mengenai perdamaian dan toleransi sehingga diharapkan menjadi perawat kedamaian di masa depan.

Cheryl menuturkan, sudut pandang agama dipilih lantaran setiap agama memiliki golden rule (aturan emas) mengenai etika timbal balik atau cara memperlakukan antar sesama manusia. Kata perempuan kelahiran Amerika Serikat ini, golden rule adalah nilai universal setiap agama.

“Remaja di masa sekarang mau tidak mau akan terpapar dengan informasi yang beredar di media sosial, termasuk hal-hal yang menyebarkan kebencian, rasisme, ekstremisme,” ungkap Cheryl kepada NusaBali.com, Rabu (30/4/2025), di The Mansion Ubud.

Sayangnya, informasi yang beredar di medsos ini tidak jarang ditelan mentah-mentah oleh generasi belia. Hal ini menjadi celah bagi disinformasi dan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi tunas-tunas masa depan bangsa, termasuk upaya-upaya mengikis kebhinekaan.

Menyikapi hal ini, VOPI berupaya menyediakan informasi yang mampu mengikis disinformasi dan hasutan di jagat maya melalui film dokumenter The Golden Rule: Do Unto Others (2024) yang disutradarai Cheryl dan Executive Director VOPI Princess Natasha Dematra. Film ini mengisahkan manifestasi golden rule di setiap agama yang turut menampilkan sulinggih asal Bali.

Ratusan peserta Interfaith Youth Conference telah menyaksi pemutaran film dokumenter ini pada acara konferensi yang berlangsung di Plaza Renon, Selasa (29/4/2025). Cheryl mengaku tersentuh lantaran film ini diterima dengan baik oleh para remaja lintas agama, begitu pula pemuka agama yang hadir saat pemutaran film.

Sementara itu, Natasha menjelaskan, tujuan Interfaith Youth Conference tidak muluk-muluk yakni untuk membuka cakrawala toleransi generasi belia. “Satu saja yang pikirannya menjadi terbuka setelah program ini, sudah sangat membahagiakan bagi kami,” ujarnya di The Mansion Ubud, Rabu sore.

Selain melibatkan ratusan remaja dari berbagai latar belakang, VOPI juga menggandeng puri-puri di Bali untuk mengampanyekan nilai-nilai kedamaian. Senin (28/4/2025) lalu, film dokumenter The Golden Rule juga telah ditayangkan di hadapan tokoh-tokoh puri di Puri Agung Klungkung.

Kata Natasha, posisi puri sangat penting terlibat dalam Royal Declaration of Peace lantaran puri merupakan tonggak kebudayaan Bali. Tokoh-tokoh puri se-Bali pun hadir, Rabu petang, untuk melakukan deklarasi sebagai bentuk dukungan terhadap VOPI mempertebal toleransi dan benih kedamaian generasi belia Bali.

“Bali bisa menjadi pelopor dan contoh toleransi umat beragama di Indonesia. Apa yang dilakukan VOPI memperkuat hal tersebut di tengah ancaman ideologi luar yang masuk,” tutur Tjokorda Gde Agung Sumara Wisesa, yang hadir mewakili ayahandanya, Raja Klungkung XII Ida Dalem Smaraputra.

Di sisi lain, Golden Rule Interfaith Youth Conference di Bali ini menjadi karya terakhir tokoh Indonesia, Damien Dematra, yang telah 8 kali menjadi nominasi peraih Nobel Perdamaian. Kata Natasha, pria bernama lengkap Prince KPAA Dr Damien Dematra yang juga ayahandanya itu berpulang, Minggu (27/4/2025) lalu.

Sebelum berpulang, Alm Damien merupakan aktivis perdamaian yang aktif menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan dan pluralisme melalui film, seni rupa, dan sastra, serta kegiatan nirlaba lewat VOPI yang berdiri 2018 silam. Karya terakhirnya ini diharapkan mampu berdampak terhadap perdamaian dan pluralisme, khususnya di Bali. *rat
Read Entire Article