Gagal di 2023, Ogoh-ogoh ST Eka Jaya Sukses Bangkit di HUT Gianyar 2025

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Prestasi ini menjadi lanjutan dari kemenangan ST Eka Jaya sebagai Juara I tingkat Kecamatan Sukawati. Dengan itu, mereka didapuk mewakili kecamatan dalam ajang bergengsi tingkat kabupaten.

Tahun ini, Juara I diraih oleh Kecamatan Tampaksiring dengan Ogoh-ogoh Tulak Tunggul, disusul Juara II oleh Kecamatan Tegallalang yang menampilkan Batan Merem, dan Juara III oleh Kecamatan Sukawati dengan Saphata Kala.

Arsitek Ogoh-ogoh Saphata Kala, I Gede Oka Arya Natha alias Gede Gading, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian ini. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai buah dari proses panjang dan kerja keras kolektif para yowana.

“Dari Sukawati menuju alun-alun Gianyar kami tempuh sekitar 4–5 jam. Kami berangkat pukul 4 sore dan tiba tengah malam, sempat kehujanan di depan Polres. Tapi Astungkara, bisa terpajang juga di Alun-alun Gianyar,” ujarnya.

Menurutnya, Saphata Kala menampilkan cerita unik dari kisah Rare Kumara yang dikejar oleh Bhatara Kala. Berbeda dari penggambaran umum, Ogoh-ogoh ini menampilkan Rare Kumara yang sempat bersembunyi di berbagai tempat seperti bungut paon (kompor kayu bakar), buah kelapa, hingga tempat penyimpanan beras sebelum akhirnya dikejar dan lolos dari amukan kakaknya.

“Mesin sayap, poros, sampai konstruksi ekstrim semua kami kerjakan mandiri. Ini pengalaman pertama kami bikin mesin secara manual. Kami pakai akar-akaran untuk rambut Bhatara Kala dan kulit kayu untuk efek visual kayu bakar,” bebernya.

Dengan anggaran sebesar Rp85 juta, pengerjaan Ogoh-ogoh ini memakan waktu sekitar 1,5 bulan. Menariknya, Ogoh-ogoh ini sempat dibongkar ulang usai malam pengerupukan dan dikerjakan ulang 50 persen setibanya di Gianyar.

“Kami memang tidak ikut arak-arakan Nyepi, karena lebih fokus ke lomba di alun-alun. Setelah masuk 3 besar, perjuangan kami terbayar. Apalagi tahun 2023 lalu kami hanya masuk nominasi karena ada kesalahan teknis,” kenang Gede Gading.

Ia juga berharap ke depan lomba Ogoh-ogoh tingkat kabupaten bisa mendapatkan perhatian lebih, khususnya terkait anggaran, sistem penilaian, hingga keamanan karya saat dipajang.

“Kalau bisa ada penjagaan di alun-alun, karena Ogoh-ogoh sering disentuh pengunjung. Semoga di HUT ke-254 ini, gairah seni dan budaya di Gianyar makin hidup,” tutupnya. *m03

Read Entire Article