ARTICLE AD BOX
Sebanyak enam toko ludes dilalap si jago merah dan menyebabkan kerugian material diperkirakan mencapai Rp 700 juta. Dugaan awal, kebakaran dipicu percikan api dari dupa.
Kapolsek Selemadeg Kompol I Wayan Suastika mengatakan api pertama kali terlihat sekitar pukul 17.25 Wita. Kobaran api cepat membesar dan menghanguskan beberapa kios, di antaranya Kios Buah Mbah Ayu, Kios Nasi Kuning, Kios Kain Bu Satri, Kios Penjahit Pak Ratna, Kios Sembako Pak Susi, serta empat los milik pedagang lainnya.
"Api diduga berasal dari dupa di kios buah milik Mbah Ayu yang lupa dimatikan. Tapi, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pastinya," ujar Kompol Suastika, Senin (28/4). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, para pedagang yang menjadi korban kebakaran untuk sementara belum bisa berjualan karena area yang terdampak masih berantakan dan dipasangi garis polisi.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan, Ni Made Murjani langsung turun ke lokasi. Dia menyatakan prihatin atas musibah ini, namun bersyukur tidak ada korban luka. “Pasar tetap beroperasi seperti biasa. Hanya area utara dekat Pura Melanting yang ditutup sementara,” jelas Murjani.
Seperti diberitakan kebakaran melanda Pasar Bajera di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan pada Minggu (27/4). Akibatnya sebanyak 6 unit toko terbakar. Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 17.30 Wita saat pedagang sudah mulai tutup. Api pertama kali muncul di pasar bagian barat pada toko yang menjual sarana upakara.
Perbekel Bajera I Putu Sukarata mengatakan kebakaran pasar diduga karena api dupa. Salah satu pedagang yang menjual peralatan upakara dan buah-buahan diduga mebanten kemudian dupa lupa dimatikan. "Jadi api pertama kali muncul dari Pasar bagian barat sehingga membuat enam ruko kena imbas," ujarnya ketika dikonfirmasi, Minggu malam sembari mengucapkan maaf karena tidak di lokasi kejadian saat peristiwa terjadi melainkan sedang di luar kota. Menurutnya, enam toko yang terbakar itu tidak seluruhnya menjual peralatan upakara, melainkan ada pula yang menjual baju hingga kain. "Nah begitu pasar diketahui kebakaran warga langsung menghubungi Pemadam Kebakaran. Sebelum itu juga telah dilakukan pemadaman secara manual," jelas Perbekel Sukarata. 7 des