Prabowo Lontarkan Sindiran, Sebut Banyak Elite Pura-pura Tak Paham Pancasila dan UUD 1945

18 hours ago 4
ARTICLE AD BOX
JAKARTA, NusaBali
Presiden RI Prabowo Subianto melontarkan sindiran pedas atas situasi bangsa saat ini. Di hadapan purnawirawan TNI/Polri, Prabowo menyinggung kaum elite bangsa yang pura-pura tak memahami arti penting dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kembali pada jati diri bangsa demi menjaga keutuhan nasional di tengah hambatan yang terjadi berulang setiap kali Indonesia hendak bergerak maju. “Tiap kali kita mau take off, dihajar kerusuhan, perang saudara, pemberontakan, suku lawan suku, agama lawan agama,” kata Prabowo pada acara Halalbihalal dengan Purnawirawan TNI/Polri di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5).

Kepala Negara menyinggung pola pecah belah yang sudah berlangsung sejak era kolonial. Prabowo mengingatkan bahwa strategi devide et impera (adu domba) masih terus memecah belah bangsa hingga kini.

Menurut Presiden Prabowo, ada kelengahan serius di kalangan elite yang kerap melupakan rancang bangun perjuangan pendiri bangsa. “Banyak di antara elite yang tidak memahami, tidak mau memahami, atau pura-pura tidak melihat arti dari pasal-pasal penting dalam UUD NRI Tahun 1945,” ujar mantan Danjen Kopassus ini.

Kepala Negara menegaskan bahwa warisan Angkatan '45 berupa Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 adalah pedoman yang harus terus dijaga. Prabowo lantas mencontohkan bagaimana nilai-nilai tersebut tertanam dalam setiap aspek kehidupan militer melalui Saptamarga, Sumpah Prajurit, hingga doktrin lainnya yang selalu merujuk pada konstitusi. 

Kepala Negara juga menekankan pentingnya nilai-nilai keprajuritan dan semangat kepemimpinan muda yang diwariskan oleh generasi pejuang di era merebut kemerdekaan Indonesia. “Kita sebagai purnawirawan diajarkan sejak muda sebagai prajurit bahwa hidup kita bukan lagi milik kita sendiri, melainkan telah dipersembahkan untuk negara, bangsa, dan rakyat,” ujar Prabowo.

Presiden Prabowo menyebut bahwa pengalaman langsung digembleng oleh para tokoh Angkatan 45 adalah sebuah keberuntungan yang mendalam baginya dan rekan-rekan seangkatannya. Menurut Presiden, Angkatan 45 tidak hanya terdiri atas prajurit bersenjata, tetapi juga kelompok-kelompok non-militer yang turut memperjuangkan kemerdekaan RI. “Mereka adalah generasi yang memimpin perebutan kemerdekaan kita, dengan patriotisme yang berkobar dan kepercayaan diri luar biasa, berani menghadapi kekuatan besar dunia saat itu,” katanya.

Presiden juga menyoroti keberanian para pemuda Angkatan 45 yang tampil di garis depan pada usia sangat muda. Ia menyebut sosok Panglima Besar Jenderal Sudirman yang menjadi pemimpin tertinggi TNI pada usia 29 tahun serta Ignatius Slamet Riyadi yang memimpin brigade pada usia 22 tahun sebagai contoh nyata kepemimpinan muda yang tangguh dan visioner menghadapi penjajah. “Generasi ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia tidak mau dijajah, tidak mau jadi bangsa kuli atau bangsa yang lemah. Mereka berani mengambil sikap di tengah keterbatasan, tanpa anggaran, tanpa organisasi yang kuat, bahkan dengan senjata yang direbut dari penjajah,” tegas alumni Akmil 1974 ini.

Agenda Halalbihalal kemarin diikuti 1.210 orang terdiri atas purnawirawan TNI/Polri dan keluarga besar TNI/Polri. Selain Presiden Prabowo, turut hadir wakil presiden ke-6 Try Sutrisno, Sri Sultan Hamengkubuwana X sebagai keluarga besar tentara Indonesia, unsur pimpinan dan anggota DPR RI, menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, serta pejabat TNI/Polri. Dalam agenda tersebut, juga digelar pernyataan bersama untuk mendukung penuh seluruh program dan kebijakan pemerintah.7 ant
Read Entire Article