ARTICLE AD BOX
"Tidak cukup mengembangkan sepak bola hanya di dalam lapangan. Garuda Academy akan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda dan para pegiat olahraga untuk mendalami Sports Management melalui kurikulum yang didukung langsung FIFA dan AFC," kata Erick Thohir, Jumat (18/4).
Erick menambahkan program itu bagian upayanya untuk membangun ekosistem sepak bola Indonesia dalam jangka panjang. Program ini akan memberikan kepada para pemain yang masih aktif, mantan pemain, dan semua orang Indonesia yang memiliki minat besar terjun di bidang manajemen olahraga.
PSSI ingin Garuda Academy mengembangkan dan meningkatkan kualitas manajemen olahraga di Indonesia, khususnya sepak bola. Garuda Academy menyediakan Pendidikan Manajemen Olahraga Kelas Dunia yang terjangkau bagi semua orang di Indonesia. Program ini menawarkan pendidikan tingkat tinggi dengan biaya jauh lebih rendah.
Sementara dalam kesempatan itu, Erick Thohir meminta para pemain timnas U-17 Indonesia tak larut dalam kekecewaan setelah kekalahan 0-6 dari Korea Utara U-17 pada perempat final Piala Asia U-17 2025, Senin (14/4) lalu.
Erick paham pasti semua penggawa Garuda Muda atas kekecewaan itu, namun dia meminta menjadikan kekecewaan itu untuk dipakai mereka bangkit tampil lebih baik dan kuat.
"Kekecewaan itu bisa kamu pakai untuk bangkit. Setuju ya. Justru kecewa itu jangan membuat kamu jadi terus gagal. Kamu harus bangkit," kata Erick, saat menyambut kedatangan Timnas U-17, Jumat.
Kekalahan dari Korea Utara 0-6 di perempat final tak mempengaruhi laju Indonesia yang sudah meloloskan diri sebelumnya ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar pada November mendatang.
Erick ingin Garuda Muda fokus pada turnamen level dunia tersebut, daripada terus memikirkan kekalahan lawan Korea Utara di Piala Asia U-17. Untuk mempersiapkan tim terbaik Garuda Muda, Erick sudah mempunyai rencana. Salah satunya, membuat program dalam liga, dengan penggawa timnas U-17 melawan para seniornya di Elite Por Academy (EPA) usia 18-20 tahun. ant