ST Eka Murti Yowana Hadirkan Ogoh-Ogoh dengan Penuh Keikhlasan

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
I Putu Ryan Purnayasa, salah satu asisten undagi Ogoh-Ogoh di Banjar Kehen Kesiman Petilan, mengungkapkan bahwa persiapan pembuatan Ogoh-Ogoh telah dimulai sejak akhir Januari 2025. 
"Tahun ini kami menghadirkan Ogoh-Ogoh dengan karakter wanita. Kami belum memastikan apakah akan berpartisipasi dalam lomba tingkat Kota Denpasar atau tidak," ujar Ryan.

Selain menampilkan Ogoh-Ogoh, ST Eka Murti Yowana juga berharap seni karawitan, khususnya gamelan baleganjur, dapat lebih dikaji dan dilestarikan. Menurut mereka, tidak hanya Ogoh-Ogoh yang harus menjadi sorotan, tetapi juga seni musik tradisional yang menyertainya.

Komitmen terhadap Tri Hita Karana telah diwujudkan sejak 2015 dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dalam pembuatan Ogoh-Ogoh. Hubungan manusia dengan manusia terlihat dalam kebersamaan dan gotong royong selama proses pembuatan Ogoh-Ogoh serta dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. 

Hubungan manusia dengan alam diwujudkan dengan mengganti bahan pembuatan Ogoh-Ogoh dari gabus atau styrofoam menjadi ulatan bambu, langkah yang bertujuan untuk mengurangi pencemaran limbah dan sampah. Hubungan manusia dengan Tuhan tercermin dari keikhlasan dalam berkarya. Ogoh-Ogoh bukan sekadar karya seni, tetapi juga bentuk sarana yadnya dan hiburan bagi masyarakat dalam menyambut Tahun Baru Caka 1947.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, ST Eka Murti Yowana berharap tradisi Ogoh-Ogoh terus berkembang dan tetap menjadi bagian penting dalam perayaan Nyepi di Bali. *m03

Read Entire Article