TAT Art Space Gandeng Rupa Bali Gelar Pameran Seni Rupa

7 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Pameran kali ini, TAT Art Space berkolaborasi dengan Rupa Bali yang memiliki konsep sejalan untuk menampilkan hasil karya seni rupa dari seniman di Bali. Pameran ini bertajuk ‘Puan dan Bumi Detak yang Seirama’ yang diartikan sebagai wujud peran perempuan dan bumi dalam merawat kelangsungan hidup bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. 

Penyelenggara dari Rupa Bali, Dewa Ayu Eka Savitri Sastrawan atau yang dikenal Savitri Sastrawan, mengutarakan pameran ini berawal dari upaya mengangkat isu-isu terkait perempuan sekaligus memperingati Hari Perempuan Internasional (8/3), Hari Kartini (21/4), dan Hari Bumi (22/4). "Dan karena bertepatan dengan bulan Maret dan April itu dianggap sebagai bulan perempuan dan bumi makanya diberi judul Puan dan Bumi Detak yang Seirama,"tutur Savitri Sastrawan, Minggu (27/4). 

Menurutnya, tajuk Puan dan Bumi merupakan istilah bagi Pertiwi sebuah konsep yang mencerminkan akan sumber kehidupan, kesuburan, keberlangsungan hidup, dan pemberdayaan perempuan. "Jadi kita konsepkan puan dan bumi itu adalah Pertiwi sebagai sumber kehidupan dan dari konsep tersebut kita melihat banyak isu-isu terkait perempuan dan bumi baik di Bali maupun global saat ini dan tentunya konsep tersebut yang ditawarkan kepada seniman," jelasnya. 

Foto: I Made Anju Adi Toganata dengan lukisannya Menjadi Tanah Menjadi Perempuan. -PATRIX

Dikatakannya, seniman yang berpartisipasi pada pameran ini didominasi oleh mahasiswa dari ISI (Institut Seni Indonesia) Bali dan beberapa seniman yang pernah mengikuti pameran dari Rupa Bali sebelumnya. "Dari mahasiswa itu ada delapan karya yang ditampilkan dan mahasiswa itu dari ISI Bali. Dan dari karya seni ini memang ada yang mengangkat secara langsung tentang Pertiwi, beberapa tentang perempuan dan beberapa juga tentang tumbuh-tumbuhan. Karena kita juga ingin membebaskan seniman apa yang mau mereka angkat dalam karyanya,"ucapnya.

Sementara itu, pengurus TAT Art Space Yurison Suryantara, mengungkapkan adanya pameran ini menjadi pengingat bagi manusia akan peran dari perempuan dan bumi yang tidak dapat dipisahkan. "Kita dari TAT Art Space kebetulan kali ini pameran yang ke 40 dan sudah berjalan 3 tahun. Jadi pameran kali ini kita bekerjasama dengan Rupa Bali yang beranggotakan tiga orang perempuan makanya pameran kali ini tema yang diangkat adalah Puan dan Bumi,"ujarnya saat ditemui terpisah. 

Dia menambahkan, TAT Art Space menjadi wadah bagi para seniman yang ingin mengekspresikan hasil karya seni miliknya. "Intinya mereka bisa showcase dari apa yang mereka hasilkan sehingga regenerasi seniman di Bali itu tidak hilang," imbuh Suryantara. 

Salah satu seniman yang menghadirkan karya berjudul ‘Menjadi Tanah Menjadi Perempuan’, I Made Anju Adi Toganata, menerangkan karya lukisan ini menggambarkan segala sesuatu yang melekat pada diri perempuan baik dari tubuhnya maupun tindakannya merupakan sebuah sumber kesuburan. "Dari rambut saya visualkan seperti awan. Dada sebagai sebuah perbukitan dari alam sendiri dan nadi itu saya gambarkan sebagai sungai begitu. Jadi sungainya itu divisualisasikan sebagai aliran kehidupan," kata Anju. 

Dari lukisan ini, dikatakannya bukan saja hanya sebuah gambar yang dipajang tetapi dibalik itu ada makna akan peran perempuan sebagai sumber kehidupan. "Dan ini sebagai bentuk penghormatan kepada perempuan juga yang memiliki peran yang setara dengan bumi sebagai sumber kehidupan," pungkasnya.  Untuk diketahui pameran seni rupa ini dibuka dari tanggal 26 April 2025 hingga tanggal 27 Mei 2025.7 cr80
Read Entire Article