Vila Diduga Bangun Septic Tank di Bahu Jalan

10 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Hal ini terungkap setelah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Ungasan menerima laporan dari warga mengenai keberadaan septic tank yang pipanya langsung mengarah ke jalan aspal.

Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, LPM Ungasan bersama Perbekel Desa Ungasan dan anggota Linmas melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Senin (10/3) sore. Sidak ini bertujuan untuk memastikan kebenaran laporan warga serta mengecek kelengkapan perizinan proyek yang sedang berjalan.

Ketua LPM Ungasan I Made Nuada Arsana mengungkapkan bahwa dalam sidak tersebut pihaknya menemukan septic tank yang dibangun di pinggir jalan aspal. “Septic tank yang dibuat di samping jalan aspal ini masih termasuk dalam kategori bahu jalan, sehingga tidak diperbolehkan,” ujarnya pada Selasa (11/3) siang.

Sayangnya, saat dimintai dokumen perizinan, pelaksana proyek di lapangan tidak dapat menunjukkan dengan alasan dokumen tersebut dipegang oleh pemiliknya. “Sebetulnya kami sudah meminta pekerja proyek untuk menyampaikan kepada pemilik agar segera datang ke kantor desa untuk klarifikasi dengan membawa dokumen perizinan yang dimiliki. Namun, hingga saat ini, pemilik proyek belum memenuhi panggilan tersebut,” kata Nuada.

Meski pemilik belum memberikan klarifikasi, pihak LPM telah menginstruksikan pembongkaran segera terhadap septic tank tersebut. “Septic tank yang dibuat itu kami sarankan untuk langsung di bongkar, pipanya sudah dipotong dan kami pantau pembongkarannya langsung dan kami instruksikan mengurug kembali lubang septic tank karena itu sangat membahayakan sekali. Kalau ada kendaraan lewat dan jebol bisa menjadi masalah bagi kendaraan yang lewat juga,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nuada menegaskan bahwa sejak awal pembangunan, pemilik tidak pernah melapor ke kantor desa. Dia mengimbau agar ke depannya, siapa pun yang hendak membangun di wilayah Desa Ungasan, setidaknya memberikan pemberitahuan kepada pemerintah desa agar ada komunikasi yang baik. Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah seperti yang terjadi saat ini.

“Dengan masifnya pembangunan saat ini, maka kami mohon masyarakat yang membangun harus memerhatikan dan memberikan toleransi untuk ruang sempadan jalan dan untuk kenyamanan bersama,” imbau Nuada. 7 ol3
Read Entire Article