Warga Keluhkan Asap TPA Mandung

10 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Asap pekat biasanya dirasakan warga ketika pagi hari dari pukul 04.00 Wita sampai pukul 09.00 Wita, dan berlanjut pada malam hari dari pukul 21.00 Wita sampai pukul 01.00 Wita dini hari. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu kesehatan warga karena penanganan kebakaran di TPA Mandung tak tuntas-tuntas.

Perbekel Kukuh I Nyoman Widhi Adnyana membenarkan keluhan warganya. Kondisi itu terjadi sejak sepekan. “Mengatasi hal itu kami sudah sempat bertemu dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Tabanan dan menghasilkan sejumlah poin,” jelasnya, Senin (28/4).

Menurut Adnyana, di Desa Kukuh ada lima banjar yang warganya terimbas asap TPA Mandung, yakni, Banjar Samsaman Alas, Banjar Samsaman Kelod, Banjar Kukuh Kangin, Banjar Kukuh Kelod, dan Banjar Kukuh Kawan. “Kita berharap dicarikan solusi bersama-sama, dan kami siap berpartisipasi,” tegasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Gusti Putu Ekayana mengatakan kebakaran TPA Mandung adalah kelanjutan kasus sebelumnya. Untuk mengatasi kondisi tersebut sudah dilakukan sejumlah langkah periodik. “Kami sudah lakukan penyemprotan berkala, dan sudah melakukan pengurukan menggunakan tanah uruk dan batu kapur putih,” ujarnya.

Bahkan untuk penyemprotan sudah dilakukan siaga 24 jam secara mandiri. Tiap harinya sudah disiapkan 3 selang pemadam kebakaran hingga menyediakan dua mesin semprot. “Karena ini bencana, kami tidak tahu kapan berhentinya. Lagi pula yang namanya gas metan masih berada di putaran sampah akan selalu muncul api dan asap,” beber Ekayana. 

Di sisi lain dalam hal kesehatan warga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tabanan untuk melaksanakan pemeriksaan gratis serta berkoordinasi dengan Pemadam Kebakaran Tabanan. “Kami juga imbau masyarakat ketika ada gangguan kesehatan akibat asap, segera datang ke fasilitas kesehatan,” tandas Ekayana. 7 des
Read Entire Article