7 hours ago
1
ARTICLE AD BOX
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyampaikan hal tersebut saat rapat virtual bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (14/5). Paket wisata ini dirancang untuk mendistribusikan arus wisatawan dari Bali Selatan yang dinilai sudah melebihi kapasitas.
“Banyuwangi sudah punya nama dan promosi yang kuat. Saat ini Bali Selatan sudah padat, maka perlu distribusi ke wilayah lain. Kami harap kedua daerah ini bisa saling menguatkan,” ujar Ni Luh Puspa.
Ia mengungkapkan, Kemenparekraf ingin bergerak lebih agresif dalam merealisasikan program ini. Salah satu rencana konkret adalah pengoperasian kapal cepat dari Banyuwangi menuju Buleleng, guna mempersingkat waktu tempuh dan meningkatkan daya tarik wisata.
“Kami sudah bahas sampai tataran teknis. Kapal cepat diharapkan memperlancar konektivitas. Memang masih ada kendala infrastruktur di wilayah Bali, jadi rapat ini juga bertujuan mencari solusi agar program bisa segera dijalankan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik rencana Kemenparekraf tersebut. Ia mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan pariwisata di wilayah ujung timur Pulau Jawa itu.
“Kami berharap Paket Wisata 3B bisa memajukan pariwisata masing-masing wilayah dan mendistribusikan wisatawan dari Banyuwangi ke Bali Barat dan Bali Utara, begitu juga sebaliknya,” ucap Ipuk.
Ipuk menegaskan Banyuwangi telah siap menyambut sinergi ini. Infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, hotel, dan homestay sudah memadai. Ia juga menyebut banyak agenda wisata dan ragam kuliner khas yang dapat menarik minat wisatawan.
“Ini bisa jadi berkah bagi pariwisata dan ekonomi kami. Banyuwangi siap bersinergi,” tandasnya. *ant
English (US) 