ARTICLE AD BOX
Saat ini semua biaya pengobatan sudah ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Ketua Baparwa dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra, menerangkan karena penyakit parkinson ini memerlukan pengobatan secara rutin, para pengidap tidak perlu khawatir semua tanggungan layanan kesehatan sudah gratis, asal sudah terdaftar sebagai peserta JKN.
“Pengobatan parkinson dilakukan dengan pemberian obat secara rutin yang bertujuan meningkatkan dopamin dalam tubuh dan otak. Dan sekarang ini pengobatan parkinson sudah ditanggung oleh BPJS,” kata dr Purwa saat pergelaran World Parkinson’s Day ‘Neuro Rehabilitation and Surgery in Parkinson’s Disease’, di Denpasar, Minggu (13/4).
Dia menambahkan, yang terpenting para pengidap parkinson rajin melakukan kontrol sesuai petunjuk dari dokter yang menangani. “Karena saat kontrol kan ada jangka waktu dari dokternya. Bisa dikasih untuk satu bulan atau pun dua bulan,” tuturnya.
Dikatakannya, proses pemeriksaan bagi pasien parkinson dilakukan secara berjenjang mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), lalu dilanjutkan ke rumah sakit tipe C yang memiliki dokter ahli saraf, dan bila gejala parkinson semakin parah bisa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah. “Kalau tidak sembuh ditambah komplikasi dengan gerakan-gerakan aneh istilahnya demensia, bisa langsung dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah,” kata dr Purwa.
Hal tersebut dibenarkan Ketua Panitia Acara World Parkinson’s Day dr Sri Yenni Trisnawati GS. “Biasanya kami menerima pasien yang sedikit lanjut komplikasi motorik atau pasien yang obat-obatannya tidak ada di rumah sakit daerah atau rumah sakit lain, jadinya dia hanya bisa mendapatkan obat-obatan di RSUP Prof Ngoerah,” ujar dokter spesialis saraf RSUP Ngoerah ini saat dikonfirmasi terpisah.
Selain itu, dia menjelaskan, penyakit parkinson ini memang banyak diderita oleh mereka yang berusia 60 tahun ke atas tetapi tidak menutup kemungkinan bagi kaum muda terkena parkinson. “Ada beberapa pasien yang usianya lebih muda. Terakhir yang kami dapatkan di RSUP Ngoerah itu umurnya sekitar 28 tahun itu sudah mengalami gejala parkinson,” ungkapnya.
Terkait penyebab parkinson pada usia muda, ujarnya, belum dipastikan penyebab yang jelas (idiopatik), tetapi kemungkinan gejala parkinson muncul di usia muda karena sering terpapar zat kimia yang berbahaya. “Ada kondisi-kondisi yang memunculkan suatu gejala parkinson misalnya kita bekerja di tempat-tempat yang mengandung banyak zat kimia, seperti menghirup pestisida, di pom bensin itu kan ada senyawa kimia, atau di salon banyak obat-obat untuk rambut, terus di mebel juga. Kemarin ada pasien yang kerja di mebel terkena plitur saat bekerja. Itu dia tepapar secara kronis sehingga menimbulkan gejala parkinson,” beber dr Sri Yenni.
Untuk itu, dalam mencegah penyakit parkinson bisa dilakukan dengan menjauhi paparan zat kimia dan diikuti pola makan yang sehat bergizi diimbangi dengan olahraga setiap harinya. “Dari literatur yang saya baca itu untuk pencegahannya bisa dengan mengkonsumsi kafein atau minum kopi, tetapi yang pasti dengan takaran tertentu tidak berlebihan juga,” ucapnya. 7 cr80