ARTICLE AD BOX
Namun, hakikat sejati sebuah perjalanan bukan hanya tentang mengubah lingkungan sekitar kita, tetapi juga tentang mengubah cara kita melihat. Seorang traveller yang hatinya benar-benar tercerahkan tidak hanya melihat keindahan dalam pemandangan yang luar biasa, tetapi menemukan keindahan bahkan dalam hal-hal yang tampak biasa saja.
Salah satu ajaran spiritual yang paling mendalam hadir untuk mengingatkan kita: "Penemuan terbesar dalam hidup bukanlah menemukan tempat yang paling indah di muka bumi, tetapi menemukan kembali mata terindah." Mata terindah bukan yang mirip bintang film holywood. Tapi yang bisa melihat semuanya indah. Bahkan di balik sampah ada bunga indah.
Bagi mata seperti itu, harta terbesar bukanlah surga yang bersinar keemasan tetapi pikiran yang mengalir dan hati yang penuh rasa syukur. Dengan dua permata indah di dalam ini, pikiran tidak lagi menjadi sebuah penjara, tetapi sebuah kunci yang membuka gerbang kebebasan. Hati tidak lagi terbebani oleh racun seperti kebencian, tetapi mekar dengan harumnya cinta kasih.
Dan ketika transformasi ini terjadi, seseorang tidak lagi mendambakan surga setelah kematian, tetapi menemukan surga yang tak terhitung jumlahnya di planet bumi ini.
Surga di Bumi, Surga dapat ditemukan dalam bentuk kebahagiaan yang sederhana: Tubuh yang sehat, pikiran yang damai, hati yang bersyukur. Keluarga yang penuh kasih, makanan bergizi, tidur yang nyenyak. Bunga yang mekar, burung berkicau di pagi hari. Pelukan hangat matahari terbit, perpisahan lembut matahari terbenam.
Bulan purnama dengan sinarnya yang indah, bulan sabit dalam keanggunannya yang tenang.
Bintang-bintang bersinar melalui tabir malam. Yang Mulia Dalai Lama, salah satu makhluk langka yang benar-benar menemukan surga seperti itu, pernah tersenyum ketika ditanya tentang apa itu kebahagiaan, ia menjawab dengan sederhana: "Makan enak, tidur nyenyak." Di atas segalanya, mata terindah bisa melihat, ternyata kegelapan & Cahaya menari di panggung kesempurnaan yang sama.
Bagi mereka yang memiliki cara pandang seperti itu, cintanya akan menghiasi dunia, mengubah bumi menjadi sebuah surga yang suci. Setiap langkah menjadi sebuah himne keajaiban, setiap napas menjadi sebuah doa cahaya. Dalam kata-kata Thích Nhất Hạnh:
"Kedamaian adalah langkah, dan tiap langkah adalah kedamaian." Pada tahap ini, kehidupan bukanlah persoalan untuk dipecahkan, melainkan senyuman untuk dibagikan. 7